Thursday, November 17, 2016

virus chikungunya: pemahaman, vektor penular, pemencaran, penjangkitan, indikasi & terapinya

virus chikungunya: pemahaman, vektor penular, pemencaran, penjangkitan, indikasi & terapinya-virus chikungunya ialah arthopod borne virus yang dikirimkan oleh sebagian genus nyamuk. perolehan percobaan hemaglutinasi inhibisi serta percobaan aksesori fiksasi, virus ini termasuk jenis alphavirus (“group a” arthropod-borne viruses) serta ahli togaviridae. sebaliknya dbd diakibatkan oleh “group b” arthrophodborne viruses (flavivirus). vektor penular chikungunya vektor penting penyakit ini serupa atas dbd ialah nyamuk aedes aegypti serta aedes albopictus. nyamuk lain boleh jadi dapat berfungsi selaku vektor akan tetapi harus riset lebih lanjut. nyamuk aedes spp serupa pula tipe nyamuk lainnya mendapati alih bentuk sempurna, ialah: telur-jentik (cubung-cubung) -pupa-nyamuk. ambang telur, anak jari serta kepompong hidup di dalam air. pada biasanya telur bakal membobok jadi anak jari/cubung-cubung dalam durasi ± 2 hari sehabis telur tergenang air. ambang anak jari/cubung-cubung kebanyakan aktif 6-8 hari, serta ambang pupa (kepompong) aktif antara 2–4 hari. kemajuan dari telur jadi nyamuk berumur selagi 9-10 hari. baya nyamuk awewe bisa mendekati 2-3 bulan. daur hidup aedes agypti daur hidup aedes agypti advertisement cara pelangsing antik! turun 2 kilogram tiap hari, bila sebelum jam 12: 00 kamu cara pelangsing antik! turun 2 kilogram tiap hari, bila sebelum jam 12: 00 kamu inilah produk pembakar lemak perut! turun 8 kilogram dalam 3 hari, pada ketika tidur inilah produk pembakar lemak perut! turun 8 kilogram dalam 3 hari, pada ketika tidur berat turun 63 kilogram! turun 12 kilogram di minggu pertama. pagi hari ketika perut kosong berat turun 63 kilogram! turun 12 kilogram di minggu pertama. pagi hari ketika perut kosong kediaman proliferasi kediaman proliferasi aedes sp. adalah lokasi yang bisa menadahi air di dalam, di luar alias sekeliling rumah bersama lokasi biasa. kediaman proliferasi nyamuk aedes aegypti bisa dikelompokkan selaku selanjutnya: lokasi pembendungan air (tpa) buat hajat setiap hari, serupa: beduk, bak reservoir, gentong, kolam mandi/wc, serta baldi. lokasi pembendungan air enggak buat hajat setiap hari serupa: lokasi minum kukila, jambangan bunga, bantau angin, kolam pengawasan pengasingan air, lokasi pengasingan air kulkas/dispenser, muatan-muatan tanda (ilustrasi: ban, ayan, botol, plastik, dan lain-lain). lokasi pembendungan air alami serupa: bolongan pokok kayu, bolongan batu, petiolus patera, batok kelapa, petiolus pisang serta bagian ampel serta batok coklat/getah kejai, dan lain-lain. gajak nyamuk berumur sehabis pergi dari kepompong, nyamuk rehat di dasaran air buat sementara durasi. sebagian ketika sehabis itu, kapak memilin jadi bangka, sehingga nyamuk bisa melambung mencari makanan. nyamuk aedes sp laki-kaki mengisap larutan belukar alias biang bunga buat hajat hidupnya sebaliknya yang awewe mengisap darah. nyamuk awewe ini lebih menggemari darah orang dari binatang (berkarakter antropofilik). darah diharuskan buat pematangan sel telur, biar bisa membobok. durasi yang diharuskan buat membereskan kemajuan telur mulai dari nyamuk mengisap darah hingga telur dikeluarkan, waktunya bervariasi antara 3-4 hari. waktu durasi itu dikenal atas daur gonotropik. keaktifan mengerkah nyamuk aedes sp kebanyakan mulai pagi serta burit hari, atas 2 klimaks aktifitas antara pukul 09. 00 -10. 00 serta 16. 00 -17. 00. aedes aegypti ada rutinitas mengisap darah iteratif kali dalam satu daur gonotropik, buat memadati lambungnya atas darah. atas begitu nyamuk ini amat ampuh selaku penular penyakit. sehabis mengisap darah, nyamuk bakal istirahat pada lokasi yang gelap serta lembab di dalam alias di luar rumah, berapit atas kediaman perkembangbiakannya. pada lokasi itu nyamuk menanti mengharap cara pematangan telurnya. sehabis istirahat serta cara pematangan telur beres, nyamuk awewe bakal menaruh telurnya di berdasarkan dasaran air, setelah itu telur meminggir serta menempel pada dinding-dinding kediaman perkembangbiakannya. pada biasanya telur bakal membobok jadi anak jari/cubung-cubung dalam durasi ±2 hari. tiap kali menelur nyamuk awewe bisa membuahkan telur sebesar ±100 biji. telur itu di lokasi yang kering (tanpa air) bisa berdeging ±6 bulan, bila lokasi itu setelah itu terhenti air alias kelembabannya tinggi sehingga telur bisa membobok lebih lekas. pemencaran daya melambung nyamuk aedes spp awewe rata-rata 40 m, akan tetapi dengan cara adem ayem semisal karna angin alias terbawa alat transportasi bisa beralih lebih jauh. aedes spp terhambur besar di kawasan tropis serta sub-tropis, di indonesia nyamuk ini terhambur besar bagus di rumah ataupun di lokasi biasa. nyamuk aedes spp bisa hidup serta bertumbuh kembang hingga ketinggian kawasan ± 1. 000 meter dpl. pada ketinggian diatas ± 1. 000 meter dpl, temperatur udara udara amat kecil, sehingga enggak membolehkan nyamuk berkembangbiak. alterasi musiman pada masa hujan komunitas aedes sp bakal melambung karna telur-telur yang tadinya belum luang membobok bakal membobok kala kediaman perkembangbiakannya (tpa enggak hajat setiap hari serta alami) mulai terisi air hujan. hal itu bakal menambah komunitas nyamuk sehingga bisa membuat kenaikan penjangkitan penyakit meriang chikungunya. aspek risiko ada tiga aspek yang menggenggam andil dalam penjangkitan penyakit chikungunya, ialah: orang, virus serta vektor jembatan. sebagian aspek faktor munculnya klb meriang chikungunya ialah: 1. mutasi masyarakat dari kawasan terkena 2. sanitasi kawasan yang jelek. 3. bertumbuhnya pemencaran serta kepejalan nyamuk (sanitasi kawasan yang jelek) terdapat gelombang endemi 20 tahunan boleh jadi tercantel peralihan hawa keadaan serta cuaca. kontra bentuk tubuh yang kelihatan dari penyakit ini membikin pengidap imun akan agresi virus berikutnya. oleh karna itu harus durasi jauh buat penyakit ini buat merebak balik. metode penjangkitan virus chikungunya ditularkan pada orang dengan gigitan nyamuk aedes spp nyamuk lain boleh jadi dapat berfungsi selaku vektor akan tetapi harus riset lebih lanjut. nyamuk aedes itu bisa berisi virus chikungunya pada ketika mengerkah orang yang lagi mendapati viremia, ialah 2 hari sebelum meriang hingga 5 hari sehabis meriang kelihatan. setelah itu virus yang terletak di kelenjar liur bertumbuh kembang dalam durasi 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum bisa ditularkan balik pada orang pada ketika gigitan selanjutnya. di badan orang, virus membutuhkan durasi era kecambah 4-7 hari (intrinsic incubation period) sebelum melahirkan penyakit. metode penjangkitan chikungunya metode penjangkitan chikungunya era inkubasi era inkubasi terdiri dari era inkubasi esensial serta ekstrinsik. era inkubasi esensial ialah abad dari seorang terkena virus chik hingga munculnya indikasi klinis, sebaliknya era inkubasi ekstrinsik ialah abad dari nyamuk terkena virus chik hingga virus itu bisa menginfeksi orang lainnya dengan gigitan nyamuk itu. era inkubasi esensial chikungunya rata-rata antara 3-7 hari (range 1-12 hari), sebaliknya era inkubasi ekstrinsik berkisar 10 hari. (who paho, 2011). era inkubasi chikungunya era inkuibasi chikungunya sensibilitas serta kekuatan sekali seorang terkena virus chik

No comments:

Post a Comment